Pada
kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya berlibur ketempat
wisata yang tidak biasanya anda kunjungi yaitu Geowisata atau bisa dibilang
Geopark. Geopark itu adalah suatu daerah yang mempunyai sejarah geologi yang
sudah berumur ribuan tahun dan masih terjaga kealamiannya dan juga biasanya di
Geopark itu terdapat fosil – fosil baik fosil binatang maupun fosil tumbuhan.
Geopark
yang saya kunjungi yaitu terletak di daerah Desa Renah Pembarab, Merangain –
Jambi. Ngomong -ngomong ada yang tau Jambi ? Kayanya banyak orang indonesia yang
masih awam sama Jambi. Jambi itu merupakan salahsatu provinsi yang ada dipulau
sumatra,dimana sebagian masyarakatnya merupakan dari suku melayu tapi banyak
juga pendatang dari dalam sumatra maupun luar sumatra, yang terkenal dari jambi
yaitu Suku Anak Dalam ata biasa dibilang Orang Rimba dan Gunung Kerincinya juga
yaitu Gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Baik,
saya mulai ceritanya ya.. untuk mencapai Geopark Merangin saya dan teman –
teman menggunakan mobil rental dengan harga Rp.300.000 per hari karena untuk
kedaerah merangin dari kota Jambi sangat jauh jadi tidak ada mobil umum seperti
angkot, sebenarnya menggunakan bis bisa dari jambi tapi kurang efektif dan lama. Jika ingin naik bis cukup banyar Rp.80.000 yaitu bis beringin. Dan jika dari jakarta menggunakan pesawat melului bandara soetta usahakan cari yang murah,biasanya sebulan sebelum keberangkatan.Untuk mencapai
daerah merangin memakan waktu 6 sampai 8 jam, saya berangkat dari Jambi Jam 10
malam dan sampai Desa tersebut pada jam 4 pagi, kami sengaja pergi malam karena
jalur lintas sumatra bisa diakses lebih mudah dari pada siang hari yang akan
memakan waktu lebih.
Ketika
sampai, kami disambut oleh pemuda disana dan kami berbinjang – binjang sebentar
dan kemudian istirahat di rumah penduduk yang kami sewa untuk menginap selama
kunjungan,anda cukup mengeluarkan uang Rp.150.000 saja untuk penginapan .
Pagi – pagi kami sudah mulai berkemas untuk petualangan kali ini, kami akan
tracking menuju Air terjun Muara Karing terletak cukup jauh dari desa kami . Untuk mecapai kesana butuh waktu sekitar 4 – 5 jam dengan
ditemani suasana hutan yang masih alami dan banyak fosil – fosil jika kalian
teliti. Dipertengahan perjalanan sebelum ke Air Terjun ada sungai kecil yang
terdapat fosil kerang purba.
Gambar 1. Suasana alam selama Tracking
Gambar 2. Fosil Kerang Purba di tengah perjalanan
Sesampainya disana rasa lelah kami terbayar karena
keindahan dan kesejukan air terjun tersebut, tidak banyak kata lagi kami pun
langsung mandi di air terjun tersebut.
Disekitaran
Air terjun tepatnya di bawah dekat sungai Mengkarang terdapat banyak fosil
yaitu seperti karang, pohon dan juga akar dari pohon kelapa, konon kabarnya
kata guide nya daerah ini dulunya adalah daerah pantai purba yang kemudian
terkena lava dan proses geologi yang begitu lama, sehingga bisa ditemukan fosil
ini dengan ketinggian sekitar 1500-an mdpl atau meter diatas permukaan laut, wah
keren ya. Tapi sayangnya geopark kita ini tidak lulus UNESCO karena kurang
siapnya pemerintah untuk menfasilitasi daerah yang begitu penting seperti
Geopark Merangin ini.
Gambar 3 & 4. lokasi Air terjun Muara KaringGambar 5. Beberapa Fosil yang ada didekat Air Terjun
Setelah
mandi dan mencari fosil kami pun kembali ke desa dengan menyusuri sungai yang
suasananya seperti sungai – sungai pada jaman dinosaurus dulu yang banyak
sekali batuan besar dan pohon yang tinggi menjulang. Sesampainya didesa, kami
istirahat dan bersih bersih. Ditempat penginapan sudah disiapkan makanan oleh
ibu – ibu yang tinggal dirumah tersebut, wah untuk masalah makanan pokoknya
makanan didesa ini enak banget karena punya makanan khas tersendiri didesa ini.
Malamnya kami bersosialisi dengan warga sekitar dan main ke sekre HAMPA. HAMPA
merupakan organisasi independent penduduk setempat untuk menjaga dan memfasilitasi
daerah Geopark ini, di sekre HAMPA terdapat koleksi – koleksi Batu dan Fosil
untuk edukasi turis yang datang ke Geopark.
Gambar 6. Koleksi Batu dan Fosil di Sekre HAMPA
Keesokan
harinya kami sudah tidak sabar untuk kegiatan yang ini, yaitu rafting atau
arung jeram. Kami berkumpul di depan HAMPA sambil mennunggu HAMPA menyiapkan
peralatan Raftingnya. Kami turun menuju sungai untuk siap – siap. Sebelum
dimulai, kami diberi arahan terlebih dahulu mengenai dasar – dasar rafting agar
safety nantinya, untuk menikmati rafting ini anda cukup mengeluarkan uang
Rp.100.000 per kepala. Tidak berselang berapa lama kami langsung disambut jeram
dengan arus sungai yang begitu deras. Setelah cukup lama kami arung jeram kami
berhenti di spot fosil batang pohon besar, kami pun tak lupa untuk mengabadikan
momen tersebut.
Gambar 7. Suasana Geopark dengan batuan besar disepanjang sungai
Gambar 8. Fosil Pohon purba di tepi sungai
Kemudian kami melanjutkan arung jeram kembali melewati spot air terjun
Muara Karing dan kemudian kami berhenti lagi di spot Air terjun Kolam Jodoh,
Konon katanya kalo kita berenang di kolom jodoh tersebut kita akan mendapatkan
pasangan atau jodoh. Setelah dari kolam jodoh kami melanjutkan arung jeram lagi
sampai Teluk Wang Sakti yaitu tempat pemberentian terakhir arung jeram, di
Teluk Wang Sakti kita bisa loncat dari ketinggian batu besar ke Sungai yang
dapat memacu andrenalin.
Saking
jauhnya track arung jeram, kami baru sampai di Teluk Wang sore hari sekitar 7
jam perjalanan. Selesai dari Arung Jeram kami di jemput menggunakan mobil
pickup menuju desa. Pokoknya kali ini merupakan pengalaman yang sangat seru.
Sesampainya didesa, kami istirahat dan bersih-bersih karena malam ini kami akan
langsung pulang. Bagi ku destinasi wisata Geopark ini cocok banget buat kalian
traveller karena disini orang-orangnya ramah-ramah,alamnya masih alami, selain
mendapatkan tracking ke hutan dan air terjun kalian juga bisa arung jeram yang
sangat seru, pokoknya sayang banget kalau tidak kesini buat para traveller.
Ini list biaya yang harus kalian
keluarkan jika ingin ke Geopark Merangin
Ongkos pulang pergi/sewa mobil : Rp.300.000/hari
x 3hari = Rp.900.000
Biaya penginapan :
=Rp.150.000
Biaya tracking : Gratis (tanpa Guide)
Biaya Rafting : Rp.100.000/kepala x4 = Rp. 400.000 (1boat)
Total :
=
Rp.1450.000
Nah, untuk 2016 ini aku punya harapan ingin travelling ke pulau Sulawesi,karena disana banyak sekali tempat tempat indah seperti pantai dan Gua atau Caves.
0 komentar:
Posting Komentar